Kerangka Fiksi
Sepanjang saya belajar nulis, ada satu materi yang paling berkesan sampai hari ini, nomor 2 bikin kamu tercengang wkwk. Namanya Kerangka Fiksi–ini sebutan saya sendiri, lupa soalnya.
Ada:
- Deskripsi
- Narasi
- Dialog
Saya coba jabarkan secara ringkas dan seinget saya.
- Deskripsi
Deskripsi di sini berarti menggambarkan sesuatu dengan kata-kata. Kalo kata A Aziz "show don't tell" . Contoh: Di belakang meja coklat ini dan di antara 20 siswa di kursinya masing-masing. Dia sendirian. Matanya sipit berbinar, rahangnya tegas-pas dan rambutnya seperti topi. Pokoknya ngegambar pake kata.
- Narasi
Gampangnya, narasi adalah membuat peristiwa. Bisa juga dibilang "menggerakkan" si tokoh. Contohnya: Aku terus memandanginya. Aku takut siswa lain curiga tapi mataku tak bisa lepas dari wajah tampannya itu. Jadi setelah deskripsi langsung kasih narasi.
- Dialog
Dialog memberikan kesan, emosi, atau refleksi. Dialog di sini bisa percakapan antara dua tokoh atau ujaran si tokoh sendiri. Contoh: "Akh, dosa gasih kepincut sama siswa sendiri." Keluhku, menggerutu pelan. Dialog juga bikin cerita terasa lebih hidup.
Kalau digabungkan, hasilnya seperti berikut:
Di belakang meja coklat ini dan di antara 20 siswa di kursinya masing-masing. Dia sendirian. Matanya sipit berbinar, rahangnya tegas-pas dan rambutnya seperti topi.
Aku terus memandanginya. Aku takut siswa lain curiga tapi mataku tak bisa lepas dari wajah tampannya itu.
"Akh, dosa gasih kepincut sama murid sendiri." Keluhku, menggerutu pelan.
Kerangka Fiksi ini kerangka paling dasar sebelum masuk ke teknik kepenulisan yang lebih kompleks. Kerangka ini tentunya biasa dipake untuk nulis yang fiksi2. Cerpen, novel, puisi, dll.
Komentar
Posting Komentar